Wednesday, September 17, 2008

COBAAN PUASA

Selamat melaksanakan ibadah semuanya....

Pusing-pusing....

Sunday, August 17, 2008

Membaca Hasil Olahan SmartPLS

Pusing...pusing.....

Bikin tesis emang pusing...nyari data, baca buku-buku, diskusi dengan kawan-kawan, janjian konsultasi ke dosen, keluar masuk perpustakaan, bolak-balik warnet, dsb.....

Setelah membaca buku Prof Imam Ghozali ditambah sedikit merenung di kamar mandi, akhirnya saya bisa meresume sedikit pengetahuan saya tentang PLS (Partial Least Square)... Bagi kawan-kawan yang pakai SmartPLS, saya bisa sharing hasil ringkasan saya ketika belajar bukunya pak Ghozali...

-By Om Farhan-

Membaca Hasil Pengujian Program SmartPLS:

  1. Uji Validitas
  2. Uji Reliabilitas
  3. Uji Hipotesis
  4. Evaluasi Model
Uji validitas ada dua, yaitu validitas konvergen dan Validitas diskriminan.
Hasil pengujian validitas konvergen berupa faktor loading dan AVE. Faktor loading dapat dilihat


Kriteria: Faktor Loading > 0.70

Lihat hasil SmartPLS Algorithm Report >>> PLS >>> Calculation Result >>> Outer Loading. (Tampilan 1).

- AVE

Kriteria: AVE > 0.50

Lihat hasil SmartPLS Algorithm Report >>> PLS >>> Quality Criteria >>> Overview >>> AVE (Tampilan 2).

Atau lihat hasil SmartPLS Algorithm Report >>> PLS >>> Quality Criteria >>> AVE (Tampilan 3).


b. Validitas Diskriminan

- √AVE dibandingkan dengan korelasi antar konstruk.

- Kriteria: √AVE > korelasi antar konstruk

- Korelasi antar konstruk dapat dilihat dari hasil PLS Algorithm Report sebagai berikut:

Lihat hasil SmartPLS Algorithm Report >>> PLS >>> Quality Criteria >>> Latent Variable Correlations.

  1. Reliabilitas

a. Cronbachs Alpha

- Kriteria: Cronbachs Alpha > 0.60

- Lihat hasil SmartPLS Algorithm Report >>> PLS >>> Quality Criteria >>> Overview >>> Cronbachs Alpha. (Lihat tampilan 2).

- Atau lihat hasil SmartPLS Algorithm Report >>> PLS >>> Quality Criteria >>> Cronbachs Alpha. (tampilan 5).



b. Composite Reliability

- Kriteria: Composite Reliability > 0.60

- Lihat hasil SmartPLS Algorithm Report >>> PLS >>> Quality Criteria >>> Overview >>> Composite Reliability. (Lihat tampilan 2).

- Atau lihat hasil SmartPLS Algorithm Report >>> PLS >>> Quality Criteria >>> Composite Reliability.

  1. Pengujian Hipotesis

a. T-Statistics

- Menguji signifikansi konstruk.

- Apabila α=5%, t=1.96

- Kriteria: T-Statistics>1.96 dianggap signifikan.

- Nilai T-statistics dapat dilihat dari hasil pengolahan SmartPLS sebagai berikut:

Lihat hasil SmartPLS Bootstrapping Report >>> Bootstrapping >>> Inner Model T-Statistics.

b. Path Coefficient

- Menunjukkan sifat korelasi antar konstruk (positif/negative).

- Lihat SmartPLS Algorithm Report >>> PLS >>> Calculation >>> Path Coefficient.

  1. Evaluasi Model

a. R-Square

- Menunjukkan koefisien determinasi. Sejauh mana suatu konstruk mampu menjelaskan model.

- Lihat hasil SmartPLS Algorithm Report >>> PLS >>> Quality Criteria >>> Overview >>> R-Square. (Lihat tampilan 2).

- Atau lihat hasil SmartPLS Algorithm Report >>> PLS >>> Quality Criteria >>> R-Square.

b. Q-Square

- Menunjukkan nilai predictive relevance

- Q-Square > 0, menunjukkan bahwa model mempunyai nilai predictive relevance.

- Lihat hasil SmartPLS Algorithm Report >>> PLS >>> Quality Criteria >>> Overview >>> Redundancy. (lihat tampilan 2).

- Atau lihat hasil SmartPLS Algorithm Report >>> PLS >>> Quality Criteria >>> Redundancy. (lihat tampilan 10).

SEMOGA BERMANFAAT

Thursday, August 14, 2008

APA ARTI KEBAHAGIAAN?

Seorang teman saya pernah bertanya apa arti kebahagiaan?
Yaach....tentu sulit untuk memberikan jawabannya. Setiap orang mempunyai definisi sendiri-sendiri tentang arti kebahagiaan bukan?

Dwi Sanjaya, seorang penulis di Harian umum Sinar Harapan menyederhanakan definisi kebahagiaan menjadi tiga tipe, yaitu materialism, achievment, dan loving and fulfilling relathionship. Kebahagiaan materialism menunjukkan bahwa seseorang akan merasa bahagia jika apa yang diinginkannya dapat tercapai yang diwujudkan dalam bentuk materi. Orang tipe ini akan merasa bahagia jika ia mampu membeli barang-barang mewah sesesuai keinginannya.
Kebahagiaan achievment terjadi apabila seseorang dapat meraih kesuksesan dalam studi, karier, usaha, kinerjanya. Kebahagiaan loving and fulfilling relathionship menggambarkan bahwa seseorang akan merasa bahagia apabila ia bisa mencintai dan dicintai oleh orang-orang yang disekitarnya. Ia akan bahagia jika berada dekat dengan orang-orang yang dicintainya.

Well...kebahagiaan memang selalu sulit diungkapkan dengan kata-kata. Toh akan lebih nikmat jika dirasakan saja bukan. Saya setuju dengan pendapat Dwi Sanjaya, orang akan merasa senang, bahagia, apabila apa yang diingikan dapat tercapai. Materi, karier, dan hubungan hanya beberapa contoh bentuk pencapaian saja. Bagi saya yang penting "ATI KAREP BONDHO CUKUP".